Japan Trip - Day 1 : Osaka & Nara



22 May 2014

Taraaaa… akhirnya hari yang paling ditunggu-tunggu datang juga. Saya udah mulai galau dan males kerja semenjak visa saya di approved kedutaan besar Jepang. Yuupp, akhirnya saya dan 3 teman saya, Revy, Vidya dan Ocha, akan memulai perjalanan kami malam ini. Tiket yang usianya hampir 1 tahun alias 11 bulan yang lalu dibeli akhirnya dipakai juga. 

Jam 16.30 teng, Saya dijemput Ocha di kantor trus jemput Revy di depan Komdak (koper Revy sudah dititipin ke Vidya, karena Revy kost di daerah Sudirman). Perjalanan menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta terasa lebih lama karena kondisi jalan yang sedikit macet. Bikin dag dig dug, tapi kita santai saja karena waktunya masih cukup lama. Jam 18.00 WIB kita sampai di Terminal 3.  Dan segera kami memasukkan bagasi. Saya juga memastikan ground teamnya Air Asia apakah pesawat delay karena menyangkut bagasi kami, kalau delay dipastikan bagasi akan terlambat dan kejadian seperti di Korea terulang kembali (baca lengkapnya disini). Thanks God, pesawatnya tidak delay. 

Foto iseng saat nunggu di T3 - Soekarno Hatta International Airport

Tips bagasi dari saya dan teman-teman adalah memaksimalkan bagasi yang bisa dibawa ke kabin. Jadi, bagasi di Air Asia kan mahal sekali ya, dengan bagasi 25kg kita harus membayar sekitar Rp 400rb – 500.000, mahal kan untuk backpacker kayak kita. Jiwa Padang saya pun keluar, berhubung saya berempat, untuk bagasi kami sepakat untuk memesan sebanyak 25kg untuk 2 orang, jadi saya sharing bagasi dengan Ocha dan Vidya sharing dengan Revy. Jadi satu orang dapat jatah 12.5kg, lumayan kan biaya ditanggung berdua. Untungnya bawaan yang dibawa memang tidak banyak didominasi oleh Pop Mie dan makanan kering.. hehehehe…  Hal saya juga saya lakukan untuk bagasi pada saat kepulangan, hanya saja total bagasinya yang ditambahkan. Buat kamu yang hobi fotografi, tripod boleh dibawa masuk ke cabin kok asal ringkes dan tidak terlalu besar ya..

Akhirnya pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan AK 387 tiba di Terminal 3 dan siap mengantarkan kami ke pemberhentian selanjutnya, yaitu Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2). Nah, ini kali pertama Saya transit di KLIA 2, soalnya bandara ini baru dibuka awal Mei 2014. Lucky me! Pesawat pun terbang menuju Kuala Lumpur dan tiba sesuai rencara.  Alhamdulillah, moga-moga bagasi saya dan teman-teman gak ketinggalan ya?!

Pengalaman di KLIA2, bandaranya masih kosong tapi siap menampung, rasanya semua penerbangan menggunakan belalai jadi tidak repot menggunakan bus atau naik tangga. Tapi saya selalu tidak beruntung dengan petugas yang kurang ramah di Bandara KLIA 2. Terutama yang wanita, mereka itu kasar sekali dan cenderung tidak sopan. HIks.. hiks.. Penerbangan selanjutnya dilanjutkan dengan menggunakan pesawat D7532 menuju Kansai Airport. Nah, salahnya saya nih lupa nuker mata uang ringgit, trus pecahan uang yen saya pecahan Y10.000 (senilai Rp 1.2jt) ya kali petugasnya ada kembaliannya untuk beli air mineral aja. Karena tidak punya uang (ada sih, Cuma salah nominal mata uang aja :p) jadilah saya puasa selama diperjalanan.. heheh.. 

Penampakan Terminal Kedatangan KLIA 2

KLIA 2


23 May 2014 – Day 1 at Nara & Osaka

Osaka from the sky! Welcome!! :D

Di dalam kereta antar terminal Kansai Int'l Airport
 
Jam 08.25 waktu setempat akhirnya saya tiba di Kansai International Airport… Hellooo, saya udah sampai di Jepang lhoo… #jogedjoged.. hehehe.. yaakk, maklum deh, noraknya keluar.. Ok, first of all, kita antri imigrasi dulu dong yaa.. Passed and stamped! Officially in Japan now! Abis itu harap-harap cemas pas ambil bagasi ngeri gak keangkut dari KL. Dan, akhirnya saya melihat cover koper saya yang super ngejreng karena berwarna kuning terang.. Alhamdulillah, bagasi keangkut!! #jogedlagi.. 

Next, ambil pocket wifi di kantor pos dan tukar voucher JR Pass agar bisa segera naik kereta. Nah,, bahasa agak-agak susah nih di Jepang, padahal saya di Bandara internasional ya, nanya lokasi di mana kantor pos aja susahh bener deh.. Tapi untung ketemu.  Lokasinya kalau dari kedatangan international naik satu lantai, trus dari escalator ke kiri. Nah, dari kiri itu kamu kekanan sampai mentok dan belok kiri, kantor posnya ada di ujung kiri itu.. pasti ketemu soalnya warnanya ngejreng, orange, sepintas mirip warnanya restoran cepat saji Yoshinoya. .. Ya,, kalo udah mengaitkan sesuatu dengan makanan indikasinya Cuma satu, saya lapar! Hhehehe.. yaa, maklumlah udah waktunya sarapan pagi bukan?! Untuk mengambil paket yang cari, saya Cuma perlu menunjukkan bukti pemesanan dan memperlihatkan paspor saya dan paketnya langsung diberikan ke saya. Gampang kan?! Layaknya bocah yang nerima kado, begitu dapat paketnya saya langsung buka dan segera saya aktifkan wifi-nya.. Penting nih, untuk update-update status di Path, “arrived at Kansai International Airport”.. hehehe.. #anakjamansekarang...

mirip sama Yoshinoya kan?! #laperr...

Paket modemnya

Modem 75mbps maksimal 10 gadget

 Dengan hati  gembira saya melanjutkan ke tujuan berikutnya, menukarkan voucher JR Pass, ternyata antriannya lumayan panjang nih.. Kalau mau ke kantor JR pass, dari kantor pos tadi kamu kembali ke arah escalator, kalau posisinya bener eskalatornya ada di sebelah kiri (untuk yang naik tadi ya), trus didepannya pintu, keluar dari pintu itu lurus saja, karena disitu sudah mulai stasiun keretanya, jalan sekitar 200meter diujung jalan sebelah kiri ada kantor JR.. Untuk menukarkan voucher boleh kok diwakilkan satu orang saja kalau kamu mau nukar lebih dari 1 orang, yang penting paspornya dibawa ya.
JR Office di Kansai International Airport

Penampakan JR Pass..
Tips lain dari saya saat menukarkan JR Pass adalah sebaiknya kamu membawa print out rute2 kereta yang rencananya kamu pakai untuk dibook seatnya, tidak ada tambahan biaya, tapi lebih menjamin kamu dapat tempat duduk terutama untuk perjalanan-perjalanan jauh antar kota seperti Osaka-Tokyo. Normalnya kamu bakalan duduk di unreserved seat car, jadi di gerbong yang tidak ada nomor tempat duduknya, seperti siapa cepat dia dapat, tapi males kan kayak gitu. Mendingan kamu bersusah payah ngurus itu semua tapi seterusnya perjalanan kamu jadi lebih nyaman. Tenang saja, kalau tiba-tiba kamu merasa gak bisa pakai dan harus ditukarkan masih bisa berubah kok, tinggal dibawa ke kantor JR yang ada di setiap stasiun. Jadilah saya yang terlama disana, karena saya menukarkan rute-rute jarak jauh supaya dapat seat untuk 4 orang.  

Saya punya belasan lembar kayak gini nihh.. hehehe..
 
Jam 10 teng, segala urusan saya di Bandara selesai dan langsung bersiap menuju guesthouse kami di  Nara. Perjalanan memakan waktu  kurang lebih 1 jam. Saya selalu mengecek jadwal kereta di www.hyperdia.com atau di Japan Trains, aplikasi hyperdia khusus untuk pengguna android. Akhirnya saya bergegas masuk ke area station. Khusus untuk pengguna JR Pass tidak perlu masuk melewati ticket barrier, jadi kamu cuma perlu nunjukin JR Pass ke petugas yang biasanya ada barrier paling kanan atau kiri, yang nempel dengan kantor petugas JR. Selesai dari situ saya langsung menuju line tempat kereta Haruka, oia, Haruka ini adalah salah satu Shinkansen lhoo, tidak secepat Nozomi memang, cuma beda setengah jam saja.

Gak boleh masuk langsung karena lagi dibersihkan dulu

Didalam Shinkansen Haruka

Kereta Haruka - 2nd fastest Shinkansen!
Kalau ditanya bingung gak kereta di Jepang, jawaban saya: bingun pastinya! Tapi yang pasti kamu harus tau menggunakan line apa dan waktunya kapan, Saya sangat terbantu sekali dengan itinerary yang sangat detailed dan malah ada timing yang pasti untuk jadwal kereta. Jadi begitu sampai stasiun langsung menuju line yang ditentukan dan ngeliat jamnya. Kadang karena saya punya waktunya jadi begitu tau dimana posisi linenya selanjutnya saya tinggal mencocokkan waktunya saja.

Petunjuk di stasiun
Berdasarkan informasi saya dapat dari Hyperdia dari Kansai International Airport menuju Nara menggunakan Shinkansen Haruka lalu transit di Tennoji Station untuk berganti dengan kereta Rapid Service tujuan Nara. Nah, berhubung saya baru nyampe banget di Jepang, efek ngantuk karena gak tidur nyenyak dipesawat plusss laper berat gara-gara puasa.. jadilah saya main asal naik ajah kereta, bener sih tujuannya Nara, tapi ternyata kereta yang saya naikin ini kereta local jadi berhenti di setiap stasiun yang dilewatin dan parahnya lagi ternyata harus nyambung kalau mau ke JR Nara Station. Akhirnya di sebuah stasiun bernama Oji, tiba-tiba kereta berhenti dan semua penumpang turun kecuali saya dan teman-teman.. hahaha.. geblek banget deh, gak alert sama keadaan, malah asyik cekikikan n cerita-cerita pengalaman di pesawat. Baru sadar ketika kereta berhenti lama dan kereta sunyi senyap.. Bayangin aja itu kita di stasiun yang super duper sepi didalam kereta yang super duper panjang tapi isinya cuma kita berempat.. hiiiiii... Gak lama kereta pun berjalan.. iya jalan lagi tapi ke arah sebaliknya alias balik arah.. lhooo, gimana inii? padahal JR Nara Stasiun kan masih didepan.. Sambil ketawa Saya bilang ke temen-temen, ya udah lah ya kita turun aja distasiun terdekat n lanjut lagi ke Nara.. baru sampe dah nyasar ajah.. Akhirnya kembali lagi ke Oji kita semua turun dan menunggu kereta selanjutnya ke Nara. Kali ini gak pake salah lagi dan langsung sampai ke JR Nara Station.

Perjuangan belum selesaii, dari JR Nara Station kita harus ke Nara Komachi Guesthouse yang berdasarkan info yang saya punya hanya berjarak 5 menit dari JR Nara Station, saya pun buka contekan saya dan baca peta yang saya dapat dari pengurus guesthouse. Deket sih, tapi karena baru pertama kali dan geret-geret koper jadilah terasa lebih lama. Gak lama kemudian sampailah saya di Nara Komachi Guesthouse. Begitu saya liat guesthousenya, busettt,, kecil amat gedungnya, hanya memanjang dengan lebar yang tidak seberapa luas dan hanya 2 lantai, ukuran dan bentuknya mirip dengan container2 besar itu..Di guesthouse tidak ada siapa-siapa hanya suara vacuum cleaner yang dinyalakan di lantai atas, gak lama ownernya pun turun dari lantai atas dan ternyata yang membersihkan ruangan diatas yaaa si ownernya sendiri. Berdua dengan suami mengurus guesthouse yang punya 9 kamar unik. Ternyata kita belum boleh masuk kamar karena waktu check in jam 3 sore. Karena waktu itu menunjukkan jam 12 kurang, akhirnya saya bilang sama owner, apakah boleh titip bagasi dan numpang makan, untungnya dibolehin. Ya sudahlah ya kita dengan cueknya ngebongkar koper, ambil makanan, ambil baju buat ganti, parahnnya lagi kita langsung bongkaran berempat, padahal tempatnya super duper sempit walaupun apik dan bersih banget. Cuma perlu waktu 30 menit akhirnya kita boleh check in, hehehe. asyikk,, mungkin dia gerah kali ya karena area terima tamu dia langsung penuh seketika.. hehe.. asyiknya lagi, kita dapat kamar di lantai satu.. karena ngebayangin naik keatas trus bawa koper kayaknya bikin lemes..

Penampakan dari depan, pintu otomatis, kalo diatas jam 10pm dikasih pin buat masuk.

Ruang tunggu Guesthouse


Kebiasaan di Jepang, harus melepas sepatu kalo masuk ruangan


Kamar kita, royal banget sama colokan #senang #gakrebutan
kamar mandi dalam, guesthouse rasa hotel, semua lengkap sampai hairdryer!
unyunya wastafelnya!


Jam 14.00 kita semua siap untuk lanjut jalan lagi, harusnya kita keliling Nara. Tapi ada perubahan rencana, karena tadi kita sempat mampir di Osaka Station, padahal kita gak ke Osaka kalau dilihat dari agenda dan ditengah jalan memutuskan keliling Osaka aja dibanding Nara.  Oke sip, akhirnya kita ke Osaka Station, jarak dari Nara Station ke Osaka Namba kurang lebih 1 jam. Tiba di Osaka Namba agak-agak keder juga nih, kirain langsung ketemu keramean ternyata itu perkantoran. Nanya sama orang arah ke Shinsabaishisuji, untungnya yang ditanya anak gaul Jepang yang bisa bahasa inggris jadi arahnya bener deh. hehe.. Di pertengahan jalan ketemu kedai Yoshinoya, kita pun saling tengok dan akhirnya masuk ke kedai.. restoran di Jepang itu sempit-sempit bangett..  karena dengar-dengar tanah di Jepang itu mahal makanya semuanya serba mungil dan ditambah lagi adalah biasanya memang negara dengan 4 musim luas rumah atau tempat usaha tidak besar kenapa karena kalau musim panas mereka harus punya AC dan musim dingin harus punya heater, kebayang dong klo rumah segede rumah-rumah Pondok Indah dipasangin AC dan Heater pasti gede banget biayanya. Beda dengan negara tropis macam negara kita, rumah luas bukan berharap di bilang sombong atau sok kaya karena biar angin masuk dan rumah jadi sepoi sepoi.. 

Baru landing n langsung jalan lagi

JR Nara Station
Akhirnya kita makan juga di Yoshinoya, saya gak sempat foto makanannya. Kebetulan gak terlalu narsis foto pra makan.. hehe.. tapi yang saya ingat harga makannnya sekitar Y500, isinya rice bowl + salmon teriyaki + miso soup, minum gratisss gan!! sedott terus itu si ocha dingin ampe kenyang.. heheheh.. setelah memastikan kenyang dan gak bakal haus lagi, hehhe.. soalnya minuman mahal kalau beli di 7 Eleven harga minuman itu Y100 - Y120, mahal kan.. masak air mineral harganya Rp 13.000-an. Dari Yoshinoya kita tinggal nyebrang trus ketemu deh sama Shinsabaishi Suji.. Saya pun ber oh oh ria, kenapa?! Karena senang rasanya ketemu tempat yang selama ini cuma dilihat di foto atau internet dan kali ini melihat dengan mata kepala sendiri. Yes,, that is the best part of traveling, seeing something with your own eyes and then decide whether it is good like people said or you have your own opinion! Dan tenang, ini masih hari pertama! masih ada 6 hari kedepan untuk melihat semuanya yang selama ini dilihat dari internet.. Go go go...

lupa nama sungainya, dekat dengan Shinsabaishi Suji

Di pinggir sungai Shinsabaishi

Saya di depan gerbang Shinsabaishi Suji





The Famous Glico Man




Salah satu sudut Shinsabaishi Suji




Tempat parkir sepeda, rapi dan teratur
The famous takoyaki seller in Osaka, Y550 untuk 10 octopus takoyaki
Menyusuri sungai Shinsabaishi, akhirnya ketemu dengan iklan Glico Man, saya juga gak ngerti kenapa iklan itu terkenal banget ya.. semua orang yang pernah ke daerah ini pasti menyarankan untuk berfoto di depan Glico Man itu.. seperti icon! Masuk ke daerah ini ternyata surga belanja, semua produk terkenal mancanegara ada disini, H&M, Uniqlo, Zara, Mango, Forever 21.. Ujung-ujungnya kita malah belanja di Uniqlo. Belanja di Uniqlo sini memang lebih menguntungkan, harganya memang lebih murah dibandingkan di Jakarta, dari segi variasi juga jauh lebih banyak dan sebagian ada yang gak dijual di Indonesia. Well, kita nongkrong n menyusuri Shinsabaishi Suji yang panjang itu. Sebenarnya masih ada lagi terusannya tapi kita memilih untuk pulang dan tidak terlalu neko untuk pulang lebih malam lagi, mengingat ini hari pertama dan baru benar-benar tiba tanpa istirahat. Akhirnya kita kembali ke guesthouse jam 10.30. Masuk ke guesthouse dengan menggunakan pin yang diberikan oleh owner guesthouse. Langsung tidur? tentu tidakk, berhubung kita wanita normal yang habis belanja, jadi begitu sampai guesthouse kita langsung bongkaran belanjaan dan nyusun langsung ke koper, itung-itung nyicil beberes.. Gantian mandi pun sambil sholat dan Revy memilih untuk nyeduh popmie, saya sambil menunggu giliran mandi memutuskan untuk bikin ocha panas di dapur dan memastikan buat mengcharge semua gadget  saya...Hoaammm,, ngantuk bangett.. membayangkan bakalan tidur dengan posisi normal tiduran udah bikin napsu tidur. 

Okee,, itu dulu untuk hari pertama.. untuk selanjutnya lanjut besok yaa... semoga masih semangat untuk update blog ini.. Aamiin...



Comments

  1. wah kapan ya aku bisa ke sana @.@ kayanya bersih banget di sana

    ReplyDelete
  2. Haloo.. pasti bisa deh! Semangat!!
    Aku udah ngimpi ke Jepang dari jaman nonton Doraemon jam 8 pagi di RCTI.
    Baru kesampean sekarang.. pas ke Jepang malah gak sempet ke museum Doraemon.. :(

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Berguna bgt nih mba infonya...keep posting yaaa...pengen segera ke jepang :)...btw sepatu pinknya lucuk mba boleh tau beli dmn? #lostfokust :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Muziee, makasih sdh mampir ya.. Pasti bs deh ke Jepang.. Sepatunya saya beli online di Instagram. Namanya adorableprojects.. Silahkan dilihat aja ya..

      Delete
  5. terima kasih ya atas blognya, april tahun depan mau ke jepang. mau nanya beli modem wifinya dimana??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Aita,

      sorry for late reply, hope still helps you.
      saya sewa (bukan beli :D) di www.globaladvancedcomm.com
      detailnya harganya saya lupa, tapi karena sharing seiinget saya saya cuma bayar Rp 160rb untuk 7 hari.

      makasih sudah mampir ya..

      Delete
  6. Dear, boleh share itinerary nya ga? buat dijadiin referensi.
    kirim ke yessy.verni@gmail.com
    thanks a lot ya :D

    ReplyDelete
  7. haloo cyprine, sudah ada di blog ini juga ya..
    ada di travel expenses and itinerary..

    ReplyDelete
  8. Mba kalau beli jr pass yg cuma untuk di wilayah kansai aja.... Beli dmn ya?soalnya saya ga ke Tokyo cuma daerah kansai saja mks ya

    ReplyDelete
  9. Mba kalau beli jr pass yg cuma untuk di wilayah kansai aja.... Beli dmn ya?soalnya saya ga ke Tokyo cuma daerah kansai saja mks ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Wa Ode,

      Terima kasih sdh mampir ke blogku.
      JR Pass hanya bs dibeli di luar Jepang. Klo tinggal di Jakarta bs beli di Jalan Tour di Jl Sudirman (syarat visa harus approved), klo non jkt bs beli online (bs beli langsung tanpa approval visa) tapi belinya jauh2 hari ya, krn voucher visa dikirim dr luar negeri.

      Klo cuma dikansai sayang beli jr pass. Mending pakai one day or two days pass aja. Bs beli di stasiun2.
      Tiap kota di jepang punya one day or two days pass, jd bebas naik bus.

      Hope it helps.

      Delete
  10. Please masukannya mb....klo dari KIX ke nara komachi guest house naik bus limousine itu rekomended ga ya? Soalny sy bawa bagasi lumayan byk dana anak2....krn sy pernah baca klo baik jr pass kita harus naik turun kereta....tapi ke guesthouse deket....jd gmn ya ? Bingung.com..hehe

    ReplyDelete
  11. Please masukannya mb....klo dari KIX ke nara komachi guest house naik bus limousine itu rekomended ga ya? Soalny sy bawa bagasi lumayan byk dana anak2....krn sy pernah baca klo baik jr pass kita harus naik turun kereta....tapi ke guesthouse deket....jd gmn ya ? Bingung.com..hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mba Diana, sy blm pernah naik limousine dr kix ke nara guesthouse. Dr kix ke jr nara stat perlu waktu sekitar 45min, keretanya nyaman dan ada yg tdk transit (coba dicek lagi ya). Justru krn naik kereta jadi pengalaman baru buat anak2, krn sdh sering kan naik mobil (saran sok tau saya sih.. Hehehe) dan naik mobil jauh sedikit lebih lama. Station di jepang sm friendly user, ada lift dan bs banget pake stroller.. So no worries.. Tp krn bawa anak2 mending pake limo ya, toh nantinya selama dijepang akan sering naik kereta..

      Delete
  12. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  13. mbaak, akhir meimasih dingin ya? aku liat masih pada pake jaket?
    nice blog mbak, inspiring bgt, awal mei nanti aku ke jepang. it must be fun :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Windy, terima ksh sdh mampir.
      Mei siang gak dingin sih, cuma malem bs drop. Wah, have fun ya!! Jepang memang menyenangkan.

      Delete
  14. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  15. Mbak saya ada rencana ke Jepang tahun depan, kalau misalnya ketika transit di KL lamanya 2.45 menit itu menurut mbak terlalu singkatkah? Takutnya ketika berangkat dari Bali ternyata delay, mohon sarannya mbak :)

    ReplyDelete
  16. kix itu kansai aitport arau osaka airport yah?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Money Changer Rate Murah!!

[Mudik] Nyebrang ke Sumatera lewat Tanjung Priok, anti antri dan cepat..

Japan Trip Day 5 : Mt Tateyama - Tateyama Alphine Route