Green Canyon, Keindahan lain di Jawa Barat

#latepost

Perjalanan ini sebenarnya dilakukan bulan September lalu. Kali ini saya terpaksa menggunakan jasa travel agent untuk mengurus perjalanan kali ini. Saya menggunakan jasa dari Raja Wisata, sebuah tour agent yang menurut saya cukup bagus dan bisa dipertanggungjawabkan.

Saya sudah lama sekali ingin pergi ke Green Canyon ini, apalah Mama dan Papa saya sudah lebih dulu kesini bersama Om dan Tante saya, yang berarti sepupu-sepupu mereka juga. Iri dan panas hati dong dipanasin foto-foto mereka selama disana... hehehehe.. Akhirnya saya pun mencoba mencari tau paket wisata yang yang lengkap dan masuk kantong harganya disaya. Siapa yang saya ajak di perjalanan kali ini? Duo travel saya, Irene dan Ocha pastinya. Sayang Irene berhalangan hadir, jadi cuma Ocha yang bisa ikut. Akhirnya saya mengajak temen-temen dikantor yang selalu bilang gini ke saya, "Dis, kok lo jalan-jalan mulu sih. Sekali-sekali ngajak-ngajak gw dong kalo jalan". Okeee, saya tagih orang-orang yang selalu ngomong gitu ke saya. Akhirnya saya dapat 14 orang yang bisa ikut diperjalanan ini. Tanggal diputuskan, harga di tawar-tawar, dan akhirnya kami pun berangkat. Kami berencana pergi hari Jumat malam, jadi tidak perlu cuti, karena berangkat setelah jam kerja selesai. Email reminder pun sudah dikirimkan untuk mengingatkan apa yang yang harus dibawa.

Jumat malam, kami pun jalan sekitar pukul 20.00 WIB, seperti biasa perjalanan Jumat malam selalu ramai hingga Cikampek, tapi toh kami juga tidak terburu. Lepas dari Tol Cikampek, arus kendaraan mulai normal dan cenderung lancar. Perjalanan diselingi dengan belanja tahu Sumedang di pinggir jalan, bolak - balik berhenti di pom bensin untuk ke kamar kecil. Ternyata jauh juga kesana,, ditambah lagi jalan yang bekelak kelok, untuknya team saya lumayan tangguh, gak ada yang rewel bertanya kapan sampai hingga ingin muntah. Thumbs up!!

Jam 05.00 WIB kami tiba di Gerbang Pangandaran, disini kami menungu pemandu wisata lokal untuk memandu kami. Nah, akhirnya ygn ditunggu-tunggu datang juga, namanya lupa (maaf ya Mas!), sebut saja Mas Bimo yaa... hehehe.. Mas Bimo akhirnya mengarahkan kita untuk langsung ke hotel untuk beristirahat sejenak baru nanti jam 7.30 WIB kami berangkat ke Green Canyon. 

Tiba waktunya kita berangkat ke Green Canyon, kondisi jalan yang buruk membuat perjalanan semakin lama, waktu tempuh normal adalah 20 menit, tapi karena kondisi jalan jelek alhasil memerlukan waktu 45 menit. 

Tiba di Green Canyon kami langsung dibagikan tiket untuk naik pesawat. Kalau menurut saya pengaturan naik perahu di sini sudah baik, setiap orang yang membeli tiket kapal akan diberikan kartu yang bertuliskan nomor, nantinya nomor itu akan dipanggil oleh team bagian kapal. 

Didepan gerbang Green Canyon

Menuju tempat body rafting!

say hi to next boat! 
Perjalanan dari tempat naik kapal disuguhi pemandangan hijau nan astri, sepanjang jalur sungai dikanan dan dikiri ditumbuhi pepohonan nan rindang. Sekilas saya berasa di perairan sungai Amazon, hehehe... ya kali saya juga belom pernah sih ke Amazon. yang pasti kalo malem pasti serem banget disini..

Menuju tempat body Rafting, mirip sungai Amazon gak? :)

Antrian menuju tempat body rafting

batas akhir perahu disini, selanjutnya berenangggg!!! yeayyyy!! 

Boat Hoping, karena antrian kapal banyak, kita harus masuk ke perahu lain
supaya bisa maju ke tempat akhir untuk Body Rafting
Bagusnya Green Canyon ini jangan ditanya, bagus banget!! Bebatuan ini terbentuk secara alami lho, hebatnya lagi, terkadang kita harus memanjat batu dan tebak, batunya tidak lumutan lho, berarti kan air disini bagus dan bersih banget. Waktu disini lumayan lama, buat teman-teman yang suka fotografi bagus banget tempatnya disini untuk foto-foto. Jangan takut kamera terkena air, karena masing-masing kapal bisa minjamin tas anti air untuk kamera. tapi biayanya saya kurang tau ya,, maklum pake tour agent.. hehehe.. pokoknya kamera teman saya aman aja!.

Selesai dari Green Canyon kita lanjut ke pemberhentian selanjutnya, yaitu Batu Karas, ternyata ini pantai.. hehe.. saya baru tau, dan ternyata isinya kebanyakan turis asing yang niat banget kesini untuk surfing, Ternyata Batu Karas ini termasuk bagus ombaknya untuk bermain surf. Lumayan cuci mata, sama bule-bule yang lagi main surf.

salah satu temen di Batu Karas

Pemandangan di Batu Karas

Dari Batu Karas saya lanjut ke Batu Hiu, nah, kalau pantai yang ini beda jauh dengan pantai di Batu Karas, pantainya tidak bisa di pakai untuk berenang apalagi surfing. Tapi pemandangannya lumayan bagus.
Pemandangan di Batu Hiu

Batu Hiu
Selesai dari sini kita semua kembali ke Hotel di Pangandaran, beberapa teman saya memilih untuk beristirahat di hotel. Saya dan Ocha tentunya rugi jika merasa harus beristirahat, kami memutuskan untuk berjalan santai ke Pantai Pangandaran. Dan, saya baru tau kalau ternyata Pantai Pangandaran ini baguuuuss banget. Beda tipis dengan Kuta, malah cenderung tidak terlalu ramai. Saya dan Ocha pun memilih bersantai sambil menunggu sunset.

Suasana di Pantai Pangandaran

Lompat bebas!!
Dinner di pinggir pantai

Api unggun dipinggir pantai
Jam 11 malam kami kembali ke hotel untuk beristirahat, besok jadwal kami hanya ke Cagar Alam dan langsung kembali ke Jakarta, untuk menghindari macet. Apalagi setelah lewat Bandung, karena pasti berbarengan dengan orang-orang yang kembali ke Jakarta dari Bandung.

Jam 7.30 WIB pagi kami menerukan perjalanan ke Cagar Alam, disini kami akan melihat gua. Ternyata masih banyak monyet-monyet bandel yang berkeliaran di Cagar Alam Pangandaran ini, cara mengusirnya adalah dengan mengangkat tangan kita, dengan begitu kita memperlihatkan ke mereka bahwa kita tidak bawa barang-barang yang bisa mereka ambil.

penjelasan singkat Cagar Alam Pangandaran

Foto senang tanpa kehadiran monyet

Monyet datang membubarkan barisan!

Didalam gua

di atas pasir putih yang sedikit kotor
Selama di dalam gua, akan ada pungutan seikhlasnya untuk pemeliharaan gua, silahkan ngasih seikhlasnya. Saya sebenarnya tidak setuju dengan pungutan-pungutan seperti ini, tidak jelas untuk apa dan kemana uangnya. Kenapa tidak sekalian dibebankan ke tiket masuk saja. Trus nanti akan ada Bapak-bapak yang akan menawarkan senter dan diakhir perjalanan kami ditagih Rp 50.000 per senter. Dem!! kayak gini niy yang bikin rusak citra pariwisata Indonesia, semoga lekas berbenah ya!

Selesai dari sini, kita mampir ke pasar pangandaran, ada yang mau beli ikan asin, ada yang mau beli gorengan seafood. Beli rajungan mini harga per setengah kilo Rp 20.000, rasanya enak dan renyah.

Fresh from the oven!

Itu saja perjalanan saya ke Green Canyon, cenderung singkat memang. Tapi kami semua senang karena bisa menghilangkan kepenatan sejenak.

Sampai berjumpa di perjalanan selanjutnya!!

Comments

Popular posts from this blog

Money Changer Rate Murah!!

[Mudik] Nyebrang ke Sumatera lewat Tanjung Priok, anti antri dan cepat..

Japan Trip Day 5 : Mt Tateyama - Tateyama Alphine Route