25 May 2014
Last day in Nara. Yahh, gak kerasan ini sudah hari ketiga di Jepang dan malam ini menjadi malam terakhir menginap di Nara. Rasanya berat meninggalkan Guesthouse ini. Guesthouse nan mungil tapi inspiratif. Btw, barang-barang lucu disini ternyata belinya di toko serba Y100 yang sebelumnya saya ceritakan lho, sayang saya bawa koper yang tidak terlalu kecil, kalo gak saya beli semuanya dan saya jual di Jakarta..hehehehe...
Kalau melihat itinerary saya hari ini, hari ini saya ke Kyoto. Banyak tempat yang bisa di explore di Kyoto dan saran saya memang harus dua hari di Kyoto. Setelah mengunjungi Kyoto dan Tokyo saya ternyata lebih menyukai Kyoto dibandingkan Tokyo. Kota mungil tapi penuh sejarah ini berkesan lebih ramah bagi para turis.
Balik lagi ke agenda hari ini, seharusnya saya naik kereta yang jam 06.59 WIB untuk ke Arashimaya. What??!! Jam 06.59 (lagi).. Parahnya lagi adalah sekarang hari Minggu.. heheh.. Waduh, walau berat meninggalkan guesthouse tapi kita harus jalan karena agenda hari ini lebih padat dibandingkan kemarin.
Seperti biasa kala meninggalkan guesthouse kita mampir ke Lawson, itung-itung bagi-bagi rejeki ke sesama convenience store, karena emang Lawson dan 7 Eleven bersebelahan lokasinya di Nara Station. Sebagai perbekalan kita beli roti (lagi) dan aneka onigiri. Padahal tadi di guesthouse kita udah sarapan pop mie (lagi) hasil bawaaan dari tanah air tercinta.
Dari Nara Station kita kita berencana ke Arashimaya, sebuah kota kecil, lebih tepat wilayah pedesaan yang terkenal dengan jembatan Togetsukyo dan Bamboo Path-nya. Menggunakan JR Sagano Line dan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 18 menit kita menuju Sagaarashimaya Station. Berhubung masih pagi jadi udaranya segar sekali.
|
Tiba di Sagaarashimaya Station |
|
Antara lagi persiapan atau udah selesai jualan.. |
|
Petunjuk Arah wisata |
|
Banyak tempat unik untuk berfoto |
|
Ada upacara |
Setelah jalan hampir 30 menit, kita ketemu sama jembatanTogetsukyo, wahhh.. disini sejuk bangettt.. Emang karena faktor masih pagi juga sih.. hehehe... Tapi sumpah menyenangkan disini melihat pemandangan yang menyegarkan mata.
|
Togetsukyo Bridge |
|
Lupa namanya euyy, semacam becak yang ditarik orang. |
Dari jembatan ini saya lanjut jalan lagi ke Bamboo Path, buat ke Bamboo Path cukup kembali ke jalan yang tadi tapi ketemu perempatan lurus. Jadi, kalau tadi dari lurusannya Stasiun Saga Arashimaya lurus mentok ke kiri kalau mau ke Bamboo Path belok kanan, dan ada petunjuk arahnya belok kiri. Perjalanannya dari jembatan tadi sekitar 15menit. Menyusuri bamboo path tidak terlalu lama, yang lama tentunya foto2nya karena kalau mau ngambil gambar yang bagus harus rela menunggu orang lewat dulu baru deh foto-foto. Akhir dari bamboo path ada dua cabang yaitu ke taman yang lagi-lagi maaf namanya saya lupa :p. Setelah dari Bamboo Path saya meneruskan perjalanan untuk naik Romantic Train, yaappp supposed to be romantic kalau kesini pas lagi musim Sakura. Karena salah satu lintasan kereta api ini adalah melewati kerumununan pohon sakura.. Duh, musim semi aja keren apalagi kalau lagi musim Sakura ya..
|
Memasuki area Bamboo Path |
|
Maaf fotonya miring! :D |
|
menunggu kereta wisata |
|
The Romantic Train, katanya bagusnya naik pas musim bunga sakura |
|
Keretanya jadul sekali.. bangkunya masih kayu tapi tetep bersih dan terawat! |
|
Pemandangan dari kereta |
|
Narsis walaupun kulit berminyak gara2 jalan terus |
|
Menghibur pengunjung |
Dari stasiun itu, saya lanjut berencana ke Fushimi Inari Shrine, stasiun terdekatnya yaaa Fushimi Inari Shrine, jaraknya deket banget dari stasiun, jalan tidak sampai 5 menit. Gak mungkin salah kalo turunnya bener di Fushimi Inari St. karena nuasan orange langsung terlihat jelas.
|
Pintu gerbang |
|
Inari Shrine |
|
Kyoto Station |
|
Kyoto Station
|
|
Kinkakuji Temple |
|
Menuju Kiyomizudera, jalannya nanjakk booo!! |
|
Masih direnovasi |
|
Kiyomizudera Temple |
|
Suasana di Kiyomizudera |
|
Air berkah |
|
Pondasinya dahsyatttt!! |
|
Kyoto dari atas |
|
Perjalanan pulang dari Kiyomizudera |
|
Enak dilihat yaa |
|
Gion District |
|
Masuk ke Gion District |
Dari Fushini Inari saya kembali lagi ke Kyoto Station, dari situ saya beli one day pass buss harganya kalo gak salah Y500 untuk seharian. Akhirnya saya memutuskan beli itu karena menurut buku atau blog yang saya baca rada susah mengelilingi tempat wisata di Kyoto dengan kereta lebih nyaman dengan bus. Terletak di sebelah kanan luar dari statiun Kyoto, tempat pembelian tiket bus bisa dibeli di loket. Jangan lupa ambil petanya ya, karena berguna banget buat ngeliat pemberhentian dan nomor-nomor bus untuk dinaikin selanjutnya. Nah tiketnya bentuknya kecil sekali, jadi hati-hati jangan sampai hilang ya. Untuk pemakaian pertama kali tiket perlu di masukkan ke dalam mesin yang ada di samping supir gunanya untuk dibolongin sebagai tanda sudah digunakan, tapi untuk selanjutnya hanya perlu untuk menunjukkan kepada supir ketika turun. Nah, kalau sudah masuk ke mesin jangan lupa diambil ya, nanti kayak temen saya si Revy yang lupa ambil malah bikin heboh bule-bule manggilin kita.. hehehe
Tujuan berikutnya adalah Kinkakuji Temple, turun di Halte Kinkakuji tinggal jalan mundur sampai ketemu perempatan dan masuk jalan itu dan diujung jalannya ketemu deh jalan masuk temple. Biaya masuknya kalau gak salah Y100. Langsung deh kita masuk, dan ternyata didalemnya banyak banget orang Indonesia. heheh... Ini Jepang apa Garut ya, banyak pisan urang ngomong bahasa Sunda! hehehe. Kinkakuji terkenal dengan sebutan Gold Temple, seluruh bangunannya dilapisi dengan emas, entah bener apa gak, tapi yang pasti warna mentereng banget. Kontras dengan sekeliling yang dipenuhi dengan warna hijau. Puas dari sini kita memutuskan untuk ke Kiyomizudera Temple. Waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Jadi kita harus buru-buru karena Kiyomizudera tutup pukul 6sore.
Buru-buru kita naik bus menuju Kiyomizudera, dari Halte Kiyomi Temple, kita perlu menyebrang jalan dan mulai menuju temple, ternyata jalannnya lumayan tinggi dan jauh. Ditambah lagi kita buru-buru mengejar waktu.. Tapi tekad saya kuat karena kalau sampai ketutupan saya tidak akan bisa lagi kesini besoknya, karena besok saya sudah harus pindah ke Tokyo. Akhirnya tiba juga di atas, biaya masuk Y100. Sayangnya temple ini sedang dalam masa renovasi, jadi ada beberapa bagian yang ditutup. Saya pun mencoba melihat-lihat kok beda dengan yang difoto-foto orang yang kelihatan templenya yang tertutup pepohonan (seperti foto saya diatas) ternyata saya berdiri ditempat yang salah, saya pun harus berjalan masuk kedalam dan menuju tempat seberang untuk mengambil foto yang diinginkan. Hasilnya, bagus banget.. Hmm, puas banget bisa sampai di tempat ini. Walaupun dengan susah payah dan waktu yang lumayan singkat.
Setelah mengatur napas dan istirahat sebentar saya kembali turun untuk ke tujuan berikutnya yaitu Gion Disctrict. Sepanjang jalan turun yang sebenarnya jalan yang sama menuju atas tadi, sepanjang jalannya dipenuhin dengan warung-warung kecil yang menjual aneka oleh-oleh dan ada beberapa restoran mungil. Sayang tadi pas naik saya lagi buru-buru dan tidak terlalu memperhatikan, pas turun malah sebagian besar toko sudah tutup. Oia, di toko-toko ini kamu bisa beli Kit Kat lho, harganya biasa aja tidak terlalu mahal. Saya nyesel gak beli Kit Kat disini karena Vidya bilang nanti kita mau ke Chocolate Factory di Seibu Tokyo yang nyatanya harga Kit Katnya mahal banget karena packagingnya premium.. hhhuhuhuhuhu...
Nah, di Gion District ini kalau kita beruntung suka ketemu Geisha. Tapi jangan harap kamu bisa foto dia ya, karena kalau jalan dia cepet banget dan jalannya menunduk. Seolah tidak mau wajahnya terlihat. Menenangkan sekali di Gion District ini, apalagi diwaktu malam, lampu-lampu temaram menambah syahdunya district ini #tsaahh..
Balik dari sini agak susah nyari station, saya dan teman-teman sempet nyasar. Untung ketemu McDonald's jadi bisa menenangkan diri sambil menyantap makan malam. Pelajaran lain yang saya ambil kalau makan fast food ini adalah mereka tidak menyediakan sambal, daan tentu saja rasanya jadi hambar banget. Jadi yaa, teman-teman yang gak bisa makan tanpa sambal kudu wajib bawa sambal sachet ya!. Trus minumnya jangan lemon tea deh, rasanya gak kalah hambar. hehehe.. Kalau kayak gini kangen es teh manis yang harganya cuma 2ribu ya.. ^_^
Kesimpulan saya, Kyoto is really worth to visit, kalau memungkinkan minimal menginap semalam disini untuk menghabiskan 2 hari full disini. Karena sebenarnya buanyak sekali tempat wisata yang belum saya kunjungi. Berkeliling dengan bus juga opsi yang sangat baik, hanya perlu memanage waktunya saja..
Well,, itu saja untuk hari ini, hari berikutnya di halamann sebelah ya...!!
Comments
Post a Comment